
Jumlah pengguna BBM ‘resmi’ di Blackberry sekitar 60 juta
pengguna. Angka tersebut memang cukup tinggi. Namun bila dibandingkan
dengan jumlah pengguna aplikasi pesan instan lain tidaklah cukup tinggi.
Kik Messenger misalnya, aplikasi ini miliki 80 juta pengguna. Jika dibandingkan dengan aplikasi pesan instan populer lain, WhatsApp, bahkan telah menyentuh 300 juta pengguna. LINE, WeChat, dan KakaoTalk juga miliki jumlah pengguna hingga ratusan.
Ini berarti bisa disimpulkan jika pengguna seakan berfikir
tak masalah jika memang BBM jadi atau tidak dirilis. Sebab, aplikasi
pesan instan lain juga tak kalah menggoda. Antusiasme yang ada selama
ini hanyalah buah dari rasa penasaran dan keingintahuan saja.
Terkini, ChatON, aplikasi pesan instan besutan Samsung juga
mampu menembus angka 100 juta pengguna. Bahkan aplikasi ini digunakan
di 237 negara dengan ketersediaan 63 bahasa. Ini semakin menasbihkan
jika meski pesona BBM masih tinggi dan kemungkinan pengguna memilih
aplikasi lain juga cukup besar.
Nama-nama tenar macam WhatsApp, LINE, WeChat, KakaoTalk,
dan ChatON bukan hanya sekadar hadir untuk meramaikan jagat aplikasi
pesan instan. Mereka juga tawarkan pelabgai fitur-fitur unggulan yang
tak kalah gahar dengan BBM.
Jika menilik ke belakang, kehadiran WhatsApp misalnya, untuk menjembatani pengguna BB ke platform
lain. Dan aplikasi tersebut berhasil. Pengguna Blackberry tetap bisa
terhubung dengan pengguna Android dan iOS. Itulah mengapa mereka mampu
meraup ratusan juta pengguna.
Bisa dikatakan, keeksklusifan BBM yang hanya di Blackberry seakan jadi bumerang. Tatkala mereka berjanji merilis BBM lintas platform namun tak kunjung diluncurkan, pengguna juga seakan adem ayem.
Toh masih banyak aplikasi lain yang mampu berikan fitur serupa. Lagi pula, tanpa BBM lintas platform
pun pengguna tetap bisa terhubung dengan pengguna lain yang gunakan
Blackberry. Jadi, jangan salahkan pengguna jika mereka siap – atau
bahkan sudah – pindah ke aplikasi lain.
Tidak ada komentar: